Lewoleba, KilatNews- Kekurangan perangkat lunak di sekolah sendiri, tidak menyurutkan tekad kuat pihak Sekolah Dasar Inpres II Waikomo di Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, untuk menyukseskan program literasi digital lebih dini kepada siswa SD.
Pihak sekolah ini terpaksa meminjam sejumlah unit perangkat lunak berupa Chrome book ke Sekolah terdekat, guna menyukseskan pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Digital (USBD) yang di gelar Senin (13/5/2023).
Ujian akhir sekolah bagi siswa SD kelas 6 itu digelar Senin, 13 hingga 16 Mei 2023, yang diikuti 50 siswa USBD.
Kepala Sekolah SD Inpres II Waikomo, Fransiskus Xaverius Dua, saat memantau pelaksaan USBD bersama Pemerintah Kelurahan dan Komite Sekolah, Senin (13/5/2023) mengatakan, dalam segala keterbatasan, pihaknya bahkan sudah 3 kali melaksanakan Ujian berbasis digital.
“Tahun lalu, kita gelar Ujian berbasis digital, namun para siswa waktu itu bekerja dengan menggunakan perangkat bervariasi antara lain, laptop, HP dan Chrome book. Kita mau agar siswa SD diajarkan sejak dini mengenal pembelajaran digital guna menjawab tuntutan jaman,” ungkap Kepala Sekolah SD Inpres II Waikomo, Fransiskus Xaverius Dua.
Dia menyebut, menghadapi ujian sekolah berbasis digital (USBD) tahun pelajaran 2023/2024, pihak sekolah telah memiliki 15 unit chrome book. Namun untuk melayani 50 peserta ujian, pihaknya terpaksa memimjam lagi 35 unit Chrome book dari dua sekolah terdekat; 27 unit dari SD Inpres Pada, 8 unit dari SD Inpres Bakalaerek.
“Kita berharap ujian berbasis digital selama 4 hari ini berjalan lancar. Pada saat Uji coba, jaringan aman, siswapun sangat mahir mengerjakan soal ujian melalui aplikasi E-ujian,”
Sementra itu, Suasana berbeda dijumpai di dua SD, yakni SD Inpres Pada dan SD Inpres Bakalerek.
Meski memiliki perangkat lunak berupa Chrome book, namun ketiadaan signal internet, memaksa dua sekolah itu melaksanakan ujian akhir sekolah secara manual. (KN/San).
Discussion about this post